Sabtu, 31 Juli 2010

HARI BERSEJARAH

HARI LAHIRKU


31 JULI 1992
16.30 WIB
18 tahun lalu kali pertama seorang bayi perempuan menghirup udara dunia.
Dilahirkan di kampung halaman, dukuh kecil bernama "tendok sari".
Bayi itu pertama kalinya bersuara seperti normalnya bayi yang baru lahir yang belum kuasa untuk berkata-kata namun hanya dengan tangis.
Dia lahir dengan sendirinya tanpa bantuan Dukun Bayi / Bidan.
Ibu yang melahirkannya amat bahagia.
Terimakasih Ibu.
Jasamu tiada terkira.
Terima kasih Ayah yang telah mengenalkanku pada islam.
Engkau telah kumandangkan Adzan ke telingaku.

18 Tahun ini aku engkau besarkan dan engkau rawat.
Engkau beri aku pendidikan.
Engkau ajarkan aku akhlak.
Engkau tuntun aku belajar mengaji.
Tiada yang bisa aku berikan intuk menggantikan semua itu.

18 tahun kontrak hidupku berkurang.
Entah tinggal berapa tahun lagi atau berapa minggu atau berapa hari atau berapa jam atau hanya berapa menit.
Semua kuasa Tuhan.
Tiada yang tahu kecuali Sang Penguasa Bumi.

Be better.

2 komentar:

  1. Diantara bentuk kebaikan/perhatian yg kita ungkapkan kepada orang lain adalah
    memberinya ucapan selamat di hari ulang tahunnya.

    Sebagai seorang muslim sebaiknya kita tinggalkan, kebiasaan ini,
    karena mengucapkan “selamat ulang tahun (dan sejenisnya)” bukanlah tradisi islam.

    Islam hadir dengan solusi mu’amalah (interaksi sosial) yang jauh lebih baik…yakni…do’a.
    Ya, mendoakan kebaikan bagi kawan atau siapapun orang yang kita sayangi,
    sebagai bentuk perhatian kita pada orang tersebut.

    Namun, JANGANLAH kita mendoakan orang lain HANYA pada saat di hari ultahnya saja
    atau jangan kita mengkhususkan hari tersebut.
    Hendaknya kita mendoakan orang lain kapan saja.

    info lebih lengkap klik : http://lautanilmu.ridhofitra.info/2010/03/hukum-seputar-ulang-tahun-perayaan-dan-ucapannya/

    kakak selalu mendoakan adik tidak hanya waktu ultah aja tapi kapanpun kalau ingat selalu mendokan adik...

    BalasHapus