"6 (enam) mahasiswa prodi ilkom UMB Yogya mampu mengemas sebuah kampanye pemasaran sosial Gerakan Anti Plagiarisme menjadi sebuah kegiatan yang menarik dengan berbagai kreatifitas dan inovasi yang mereka miliki."
Dok. Oelfah Ct |
Jogja, Akhir Juni 2013. Sebuah #GerakanAntiPlagiarism-Fikom2013 telah dikampanyekan oleh sekelompok kecil mahasiswa Ilmu Komunikasi. Septia Muslimah, Siti Ulfah, Anastasia Betty J. T., Intan Rakhmawati, Gina Faleri Efendi, dan Shandy Jessica tergabung dalam mata kuliah Pemasaran Sosial yang diampu oleh Ranggabumi Nuswantoro, S.Sos. Mereka mengungkan bahwa mereka perlu untuk mengkapanyekan hal tersebut karena tindak plagiat saat ini masih sulit untuk dikendalikan lajunya apalagi di tingkat mahasiswa. Hal ini juga berdasarkan data observasi awal yang telah dilakukan.
Melalui kreatifitas dan inovasi dari keenam mahasiswa tersebut, kamapanye pemasaran sosial #GerakanAntiPlagiarism-Fikom2013 dikemas melalui berbagai media, baik konvensional maupun digital. Walaupun sasarannya hanya terbatas dalam lingkup kecil internal yaitu seluruh mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta baik yang berada di kampus 1 maupun kampus 2, setidaknya bentuk kampanye pemasaran sosial tersebut mampu membuktikan bahwa gerakan mahasiswa tak selalu hanya dapat dilaksanakan dengan jalan anarkis.
Dok. Oelfah Ct |
Salah satu bentuk kampanye #GerakanAntiPlagiarism-Fikom2013 yang unik adalah dibuatnya simbol kuburan mini yang terbuat dari kardus dibalut dengan kertas warna coklat. Diatasnya ditaburi bunga sehingga terlihat seperti sebuah kuburan yang sesungguhnya. Ditancapkan pula nisan yang terbuat dari sterofom bertuliskan “RIP PLAGIARISM #GerakanAntiPlagiarism-Fikom2013.” Miniatur tersebut diletakkan di Kampus 2 UMB Yogya depan kantin Bu Eka.
Shandy Jessica selaku inisiator kampanye pemasaran sosial ini mengatakan “Dalam kampanye ini juga diharapkan terjadinya suatu bentuk perubahan sesuai dengan konsep social marketing yakni mengubah pola pikir atau daya kognitif, sikap, atau afektif, serta untuk perubahan jangka panjang melalui tingkah laku atau behavior.”
Beberapa media konvensional dipilih sebagai sarana untuk mengampanyekan #GerakanAntiPlagiarism-Fikom2013. Beberapa poster sederhana bertuliskan himbauan untuk tidak melakukan tindak plagiarisme ditempel di titik-titik papan pengumuman yang ada. Salah satu tulisan dalam poster tersebut menyatakan “Who needs copy-paste? I am smart enough.”
Dok. Inthan Intun |
Selain melaui media cetak poster, mereka juga membagikan pembatas buku yang bertuliskan “I am not and never be a plagiarist, if someday I do I am ashamed of myself”. Dengan pernyataan yang sama seperti pada pembatas buku, mereka juga mencetak sebuah spanduk banner putih untuk menggalang dukungan dengan ajakan mengukirkan tanda tangan dan nama di atas spanduk putih tersebut.
Dok. Intan-Betty-Tia |
Sosial media “twitter” pun mereka manfaatkan untuk mengkampanyekan #GerakanAntiPlagiarism-Fikom2013 melalui akun @GAP_FIKOM. Digitalisasi media terutama di Indonesia saat ini semakin marak. Sehingga mereka sebagai generasi muda tentunya tidak mau menyia-nyiakan kemudahan akses yang dimiliki. Namun, tetap juga menggunakan sarana media konvensional.
Dukungan penuh juga diberikan oleh kaprodi Ilmu Komunikasi ketika melihat berbagai kreatifitas kampanye sosial #GerakanAntiPlagiarism-Fikom2013 tersebut. "Mantep! Kalian semakin kritis. Jangan berhenti, terus berkampanye untuk kemajuan pendidikan. Buktikan, bahwa Fikom UMBY anti plagiarisme," ungkap Niken Puspitasari, S.IP., M.A.
Ditulis oleh : Siti Ulfah